- Contoh tentang perilaku etis perusahaan terhadap konsumen, pemasok, karyawan, pemegang saham dan lingkungan :
- Perilaku etis perusahaan terhadap konsumen
- Perusahaan melayani konsumen dengan wajar, jujur dan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas.
- Jujur kepada konsumen mengenai produk yang dimiliki dan tidak berlebihan dalam meng-iklankan produknya (iklan bohong dan tidak sesuai kenyataan produk).
- Perilaku etis perusahaan terhadap pemasok
- Menjalin hubungan baik dengan pemasok, hal ini perlu dilakukan karena antara pemasok dan perusahaan saling membutuhkan. Perusahaan membutuhkan pemasok untuk menentukan jadwal pengantaran produk dan harga yang dapat diterima kedua belah pihak.
- Perilaku etis perusahaan terhadap karyawan
- Memberi latihan (training) pada karyawan baru, promosi dan kenaikan pangkat, menginformasikan terlebih dulu jika ada penurunan pangkat maupun pemecatan (PHK)
- Memperlakukan karyawan dengan adil, menganggap bahwa karyawan merupakan bagian dari tim dan menghormati serta memenuhi kebutuhan dasar manusiawi mereka.
- Memberi upah karyawan sesuai dengan kesepakatan dan undang-undang yang mengatur tentang upah karyawan.
- Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri.
- Menjaga keamanan dan perlindungan harga diri seorang karyawan.
- Perilaku etis perusahaan terhadap pemegang saham
- Memberikan informasi yang tepat mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. Perusahaan harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan probalitas masa depan bahkan menghindari tindakan tidak layak dalam bidang-bidang yang sensitif seperti adanya manipulasi atau penipuan harga saham, menyembunyikan data keuangan dan insider trading.
- Perilaku etis perusahaan terhadap lingkungan
- Melakukan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu kepedulian bisnis kepada kesejahteraan masyarakat sekitar.
- Menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan mempromosikan keadilan sosial, donasi-donasi, berusaha melakukan bisnis tanpa membahayakan lingkungan, dan sebagainya.
- Apabila menimbulkan polusi udara para pelaku bisnis harus menyediakan alat khusus yang digunakan untuk mambatasi jumlah polutan yang mencemari udara.
- Melakukan daur ulang untuk barang-barang yang menimbulkan masalah. Sebagai contoh plastic berwarna terang seperti bungkusan detergen dan botol jus harus didaur ulang secara terpisah dari plastic bening seperti kemasan susu.
- Contoh perilaku tidak etis pengusaha (bukan perusahaan)
- Hal paling kecil
- Tidak jujur dan berbohong.
- Bersikap tidak dewasa dan kekanak-kanakan.
- Mudah emosi atau emosional.
- Kurang berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog.
- Penipuan dalam transaksi bisnis ditambah transaksi bisnis yang tak transparan. membuat etika yang seharusnya dihormati menjadi tercoreng.
- Hal paling besar
- Pelanggaran pada aspek perjanjian bisnis atau yang lebih sering disebut sebagai MOU yang disebut juga dengan measurable of understanding yang merupakan kesepakatan yang resmi maupun non resmi dari hubungan dua pebisnis yang hendak melakukan kerja sama bisnis dalam hal-hal tertentu. Pelanggaran etika bisa saja terjadi akibat salah satu pihak di dalam perjanjian yang menyalahi aturan kesepakatan yang telah dibuat.
Comments
Post a Comment